Untuk Apa Waktumu? Pergunakanlah Waktumu Untuk Kebaikan

Bewarabandung.com – Perjalanan waktu ini begitu cepat. Hari demi hari kita lalui, bulan demi bulan kita lewati. Anda perlu ber-muhasabah dan berintrospeksi diri. Apakah selama ini anda telah memperhatikan agama anda? Apakah anda telah belajar Islam dengan sungguh-sungguh? Apakah anda sudah mengenali tauhid asas dalam agama ini?

Apabila belum, maka sadarilah bahwa agama ini merupakan kunci kebahagiaan hidup anda. Ia merupakan modal utama untuk meraih ketentraman dan kemuliaan. Bukan tumpukan harta, tingginya jabatan, luasnya kekuasaan, atau gemerlapnya perhiasan dunia. Fir’aun adalah sosok penguasa besar, tetapi ia tidak bisa bahagia dengan kekuasaannya. Qarun adalah seorang yang kaya raya, tetapi ia juga tidak bisa bahagia dengan hartanya. Akan tetapi, lihatlah sosok Bilal bin Rabah radhiyallahu ’anhu yang awalnya berstatus budak kemudian Allah muliakan dengan iman dan tauhid di dalam jiwanya. Lihatlah sosok para pemuda di kalangan para sahabat yang Allah muliakan dengan ilmu dan keteguhan imannya, bukan dengan kecanggihan teknologi yang mereka punya.

Hasan Al-Bashri rahimahullah memberikan nasihat, “Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu ini adalah kumpulan hari demi hari. Setiap hari berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.” (lihat Ma’alim fi Thariq Thalab Al-‘Ilmi, hal. 35)

Oleh karena itulah, masa muda adalah waktu yang sangat berharga untuk anda dalam mencari kebaikan dan bekal untuk masa depan. Sebagaimana anda bersemangat untuk mencapai prestasi dalam hal dunia, maka seharusnya anda juga bersemangat untuk mengumpulkan bekal terbaik untuk hari akhirat yaitu takwa. Sementara takwa itu dibangun dengan ilmu dan pemahaman.

Para ulama kita juga mengingatkan bahwa ilmu itu dicari seiring dengan perjalanan siang dan malam. Barangsiapa yang menginginkan ilmu dengan cara yang instan/cepat, maka ia juga akan lenyap dengan cepat. Ilmu butuh kepada kesabaran dan perjuangan. Ilmu tidak akan diperoleh dengan badan yang selalu bersantai-santai apalagi bermalas-malasan.

Carilah lingkungan yang baik untuk mendukung kegiatan anda dalam beragama, belajar, dan beramal saleh. Carilah guru dalam ilmu agama yang benar-benar berkompeten dalam bidangnya dan memiliki akidah yang lurus. Ingatlah nasihat Ibnu Sirin rahimahullah,

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, oleh sebab itu perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” Disebutkan oleh Imam Muslim dalam mukadimah kitab Sahihnya.

Demikian sedikit catatan dan faedah semoga bermanfaat bagi orang-orang yang menyimpan iman di dalam hatinya. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *